CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »
Bloggers' Rights at EFF

Page copy protected against web site content infringement by Copyscape

PENULIS (WRITTER)

My photo
Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia
Assalamualaikum & Salam sejahtera kepada pembaca-pembaca sekalian; blog ini merupakan blog persendirian saya untuk tujuan peribadi dan urusniaga kecil. Sila tinggalkan komen-komen anda ataupun terus menghubungi saya untuk tujuan urusniaga. Sekian dan Terima kasih. (Assalamualaikum and greetings to all readers; this is a personal blog of mine; for personal needs and business needs. Please leave your comments or please feel free to contact me for business matters. Thanks)

Tuesday, April 17, 2012

IMAN ITU ADA 70 CABANG.

Iman itu ada 70 cabang lebih, paling tingginya adalah ucapan laa ilaaha illallah dan paling rendahnya adalah menyingkirkan gangguan di jalan, dan sifat malu merupakan cabang dari iman” (terjemah Hadits Riwayat Imam Muslim no.35,58) Asyrof (1998)
menyatakan:
Sekelompok ulama
memaksakan diri untuk
menghitung cabang-
cabang iman dengan cara ijtihad. Secara hukum hal
ini adalah suatu
kehendak yang sulit,
maka tidak tercela orang
yang tidak mengetahui
secara terperinci tenta...ng berapa batasan
cabang keimanan ini. Pun
tidak ada kesepakatan
para ulama sehubungan
dengan rincian tersebut. Beliau menyatakan: Cabang-cabang iman
terbagi menjadi 3 cabang:
1.amalan hati
2.amalan lisan
3.amalan badan/ anggota
tubuh Tiga cabang ini terbagi
menjadi beberapa cabang
lagi. Cabang iman dari amalan-
amalan yang
berhubungan dengan
hati: adalah berkaitan
dengan keyakinan-
keyakinan (aqidah- aqidah) dan niat,
mencakupi 23 macam. 1.Iman kepada Allah,
termasuk: iman terhadap
Dzat Allah, sifat-sifat
Allah, tauhid/
mengesakan Allah
bahwa Dialah Dzat dimana tidak ada
satupun yang
menyerupai-Nya dan
meyakini bahwa selain
Allah adalah ciptaan-Nya.
2.Beriman kepada malaikat Allah
3.Beriman kepada kitab-
kitab Allah
4.Beriman kepada rosul-
rosul Allah
5.Beriman terhadap taqdir Allah yang baik
maupun yang buruk
6.Beriman terhadap hari
kiamat, termasuk:
pertanyaan malaikat di
dalam kubur, adanya hari kebangkitan, hari
perhitungan/
pembalasan, adanya
timbangan amalan,
jembatan di atas neraka,
beriman terhadap adanya surga dan
neraka.
7.Cinta kepada Allah
8.Cinta dan benci karena
Allah
9.Cinta kepada Rosulullah disertai keyakinan untuk
mengagungkan beliau
sesuai kedudukan beliau,
termasuk bersholawat
atas beliau dan mengikuti
sunnah beliau. 10.Ikhlash, termasuk:
meninggalkan
riya’ (beramal untuk
dilihat orang) dan nifaq
(sifat munafiq)
11.Taubat 12.Takut akan adzab
Allah
13.Mengharap ridha dan
pahala dari Allah
14.Syukur kepada Allah
15.Memenuhi janji untuk taat kepada Allah dan
yang lainnya.
16.Sabar
17.Redha terhadap
ketentuan Allah / takdir
Allah. 18.Tawakal kepada Allah
19.Kasih sayang
20.Tawadhu’ hormat
kepada yang lebih tua
dan sayang kepada yang
lebih muda. 21.Meninggalkan
perangai sombong dan
ujub (ingin dipuji)
22.Meninggalkan dengki
23.Meninggalkan
perangai marah Amalan lisan, mencakupi
7 macam iaitu: 1.Melafadzkan kalimat
tauhid laa ilaaha illallah
2.Membaca Al-Quran
3.Menuntut ilmu
4.Mengajarkan ilmu
5.Berdoa 6.Berdzikir termasuk
istighfar
7.Menjauhi perkara-
perkara yang tidak
bermanfaat/senda
gurau. Amalan badan/anggota
tubuh, mencakup 38
macam:
Amalan badan yang
berkaitan dengan
individu/ pribadi: 1.Mensucikan diri secara
lahir maupun hukum.
Termasuk: menjauhi
perkara-perkara najis.
2.Menutup aurat.
3.Solat wajib dan sunat 4.Zakat.
5.Berbuat baik terhadap
karib/ keluarga dekat.
6.Derma, termasuk:
memberi makan orang
lain atau memuliakan tamu.
7.Puasa wajib dan sunat
8.Haji dan umrah
9.Thawaf
10.I’tikaf
11.Berusaha/ mencari mendapatkan malam
lailatul qadar.
12.Hijrah kerana ajaran
agama, termasuk hijrah
dari kampung kesyirikan
menuju kampung yang muslim.
13.Memenuhi nadzar.
14.Berupaya untuk
meraih tingkatan-
tingkatan iman.
15.Membayar kafarat/ denda Amalan badan yang
berhubungan dengan
ittiba’/mencontoh
Rosulullah ada 7 macam: 1.Berupaya untuk
menikah
2.Melaksanakan hak-hak
keluarga (isteri, anak dan
lainnya)
3.Berbakti kepada orang tua termasuk: tidak
boleh durhaka kepada
orang tua
...4.Mendidik anak-anak
5.Menyambung tali
kekerabatan/ silaturrahmi
6.Taat kepada pemimpin
7.Berlemah lembut
kepada orang lain Amalan badan yang
berhubungan dengan
kemasyarakatan, ada 17
macam: 1.Menegakkan
kepemimpinan yang adil.
2.Mengikuti al-jama’ah/
kebenaran.
3.Taat kepada
pemerintah muslim. 4.Mendamaikan antara
pihak yang bertikai atau
sebagai mediator untuk
perdamaian, termasuk:
memerangi Khawarij dan
para pemberontak. 5.Tolong-menolong
dalam hal yang baik,
termasuk: amar-ma’ruf
nahi mungkar.
6.Menegakkan hudud
atau hukum-hukum Allah.
7.Jihad, termasuk
berjaga-jaga di
perbatasan musuh.
8.Menyampaikan amanat
yang dibebankan kepadanya, di antaranya:
membagikan 1/5 dari
harta rampasan perang.
9.Pinjam meminjami
dengan orang lain.
10.Membantu memuliakan tetangga.
11.Berbuat baik dalam
bermu’amalah, termasuk:
mengumpulkan harta
yang halal.
12.Menginfakkan harta kepada yang berhak
menerima, termasuk:
tidak boleh berlebih-
lebihan dalam berinfak
yang bukan karena
Allah. 13.Menjawab salam.
14.Mendoakan orang
bersin.
15.Menolak gangguan
dari orang lain.
16.Menjauhi hal-hal yang tidak ada manfaatnya.
17.Menyingkirkan duri
dari jalan. Keseluruhan jumlahnya
adalah 69 cabang iman,
bisa juga dihitung
menjadi 79 kalau bagian-
bagiannya dimasukkan
pula.” Wallahu a’lam. (Fathul Bari 1/ 52-53) Daftar Pustaka:
Perkara Keimanan yang
Global dari Pokok-Pokok
Aqidah
Salafiyyah.Penyusun:
Syaikh Husain bin Audah al-Awaisyah, Syaikh
Muhammad bin Musa Alu
Nashr, Syaikh Salim bin
Ied al-Hilaaly, Syaikh Ali
bin Hasan al-Halaby al-
Atsary, Syaikh Masyhur bin Hasan Alu Salman.
Diperiksa dan Disepakati
oleh: Sejumlah Ulama dan
Penuntut Ilmu.
Diterbitkan oleh: Markaz
Imam Albany Divisi Pengajaran Manhaj dan
Riset Ilmiah Amman –
Yordania 1421 H./2000
M. Dialihbahasakan oleh:
Abu Salma bin Burhan al-
Atsary. Dikoreksi oleh: Ust. Abu ‘Athiyyah, Lc.,
M.Ag. Disebarkan
oleh :Lajnah Da’wah dan
Ta’lim FSMS (Forum
Silaturrahim Mahasiswa
as-Sunnah) Surabaya. At-Taudhihu wa Al-
Bayanu li Syajarati Al-
Imani, Tafsiruhu…
Ushuluhu wa mawaduhu
min Ayyi Syai-in
Yustamadu Fawa-iduhu wa Tsamaratuhu. Penulis:
Syaikh Abdurrahman bin
Nashir As-Sa’di.
Penyusun: Abu
Muhammad Asyrof bin
Abdul Maqsud. Penerbit: Adhwa-us Salaf 1419 H/
1998 M. Edisi Indonesia:
Manisnya Buah Keimanan.
Penerjemah: Ahmad
Khodimul Hannan.
Murajaah: Ustadz Usamah Faishal Mahri. Penerbit:
Cahaya Tauhid Press,
2004.

0 Komen:

AMARAN (WARNING)

Page copy protected against web site content infringement by Copyscape